PRESISI ARAH KIBLAT MASJID-MASJID DI KABUPATEN KERINCI

Authors

  • Zufriani Zufriani

DOI:

https://doi.org/10.32939/islamika.v16i1.116

Abstract

Pada umumnya penentuanarahkiblatmasjid-masjiddikabupatenKerinci hanyamenggunakankompas sertaarahkiblatyang merekayakini,yaknike barat.Olehkarenaituperlupengecekankembaliarahkiblatsupayaakurat dan tepat sesuai syar’i dan astronomi.Metodeyang dipilihuntuk mengukurarah kiblat yakniteodholit berdasarkan  posisi   matahari  setiap saat. Penelitian ini menggunakan mixed method research dengan mayor reka bentuk The Explanatory Sequential Design.  Lokasiatautempatyang dijadikantempatpenelitianadalahmasjid- masjidyang beradadikabupatenKerinci (29 masjid yang tersebar dari 29 desa).Adapun diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: Presisi sangat tinggi 24 %. Presisi tinggi 7 %.Presisi sedang 14 %.Presisicukup 7%.Presisirendah 10 %.Presisisangat rendah 38 %.Deviasi atau pergerseran arah kiblat itu ada dua kategori, pertama pergeseran itu ke Arah Barat dimana Arah Masjid > Arah pengukuran yang menggunakan theodolit.Kedua, pergeseran itu ke arah Utara dimana Arah Masjid < arah pengukuran dengan theodolit.Ada 7 masjid yang arah kiblatnya sudah tepat menghadap kiblat.Ada 12 Masjid yang bergeser ke Arah Barat, dan ada 10 masjid yang bergeser ke arah utara.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Zufriani Zufriani

Dosen Jurusan SyariahSTAIN Kerinci

References

Adieb, M. (2014). Studi komparasi penentuan arah kiblat Istiwaaini karya Slamet Hambali dengan theodolite. IAIN Walisongo.

Al-Qaradhawi, Y., & al-Kattani, A. H. (2000). Tuntunan Membangun Masjid: Gema Insani.

Al Jaziri, A. a.-R. (1986). Kitab al-Fiqh ala’l-Madhahib al Arba’ah. Dar al-fikr, Beirut, sd.

Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Clarke, A. E. R. a. D. (1988). Astronomy, Principles and Practice. Adam Hilger: Bristol and Philadelphia.

Creswell, J. W. (2013). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches: Sage publications.

Creswell, J. W., & Clark, V. L. P. (2011). Designing and conducting mixed methods research (2 ed.). Singapore: Sage Publications.

Dery, T. (2011). Arah Kiblat Umat Islam Kota Bandung. Prosiding SNaPP: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora, 2(1), 497-504.

Erviana, Y. (2012). Akurasi Arah Kiblat Masjid Agung Banten. IAIN Walisongo.
Hakim, L., Raharjo, R. B., & Waluyo, D. D. (2014). Prototype Robot Untuk Menentukan Arah Kiblat Dengan Tanda Shaf Sholat. Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta.

Huberman, M. B. M. A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif (T. R. Rohidi, Trans.). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Ibn Rusyd. (2005). Bidayah al-Mujtahid Wa Nihayah al-Muqtashid, Juz I, . Beirut

Izzuddin, H. A., & Ag, M. (2013). Metode Penentuan Arah Kiblat Dan Akurasinya.

Jaelani, A. (2010). Akurasi arah kiblat Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya Jawa Timur. IAIN Walisongo.

Jambek, S. d. (1956). Arah Qiblat Dan tata Menghitungnya Dengan jalan Segi Tiga Bola. Jakarta: Tintamas

Jayusman, J. (2014). Akurasi Metode Penentuan Arah Kiblat: Kajian Fiqh Al-Ikhtilaf Dan Sains.

Kuswidi, I. (2003). Aplikasi Trigonometri dalam Penentuan Arah Kiblat. UIN SUNAN KALIJAGA.

Laili, B. (2013). Analisis Metode Pengukuran Arah Kiblat Slamet Hambali. IAIN Walisongo.

Lofland, John dan Lyn H Lofland. (1984). Analyzing Social Setting: A Guide to Qualitative Observation and Analysis: Second Edition. California: Wardsworth Publishing.
Maesyaroh, M. (2012). Akurasi Arah Kiblat Masjid dengan Metode Bayang-Bayang Kiblat (Studi Kasus di Kabupaten Garut). IAIN Walisongo.

Mulyadi, A. (2013). Akurasi Arah Kiblat Masjid-Masjid Di Kabupaten Pamekasan (Analisis Menggunakan Spherical Trigonometry). E-JURNAL NUANSA, 10(1).

Munawir, A. W. (1997). al-Munawir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif.

Naryanto, H. S. (2014). Mitigasi Kawasan Pantai Selatan Rota Bandar Lampung, Propinsi Lampung Terhadap Bencana Tsunami. Alami, 8(2).

Naryanto, H. S., & Santoso, E. W. (2014). Pasca Gempa Kerinci Tahun 1995 Dan Rencana Kontigensi (Contingency Planning). Alami, 2(3).

Nurdiansyah Maulana. (2014). Dampak Perbedaan Data Lintang Dan Bujur Ka'bah Dalam Penentuan Arah Kiblat Di Indonesia. UIN SUNAN KALIJAGA.

Peter, D.-S. (1981). Practical Astronomy with Your Calculator. Cambrage: Cambrige University Press.

Prof Sukardi, P. D. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rojak, E. A. (2011). Hisab arah kiblat menggunakan rubu’mujayyab (studi pemikiran Muh. Ma’sum bin Ali dalam kitab Ad-Durus Al-Falakiyyah). IAIN Walisongo.
Ruggles, C. (2005). Ancient Astronomy. ABC-CLIO: An Encyclopedia of Cosmologies and Myth California.

Syaikhu, A. (2011). Tesis: Perhitungan Arah Kiblat dengan Faktor Koreksi Elipsoid Bumi: Program Magister Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

Wajdi, F. (2012). Penerapan Algoritma Jean Meeus dalam Pengukuran Arah Kiblat dengan Theodolite. IAIN Walisongo.

Wardhani, G. K., Kurniawan, W., Gulita, N. D., & Kristiyanto, W. H. (2012). Pengujian Pemberlakuan Rumus Segitiga Bola Dalam Penentuan Arah Kiblat Sholat.

Zufriani. (2014). Ilmu Falak. Sungai Penuh: STAIN Kerinci Press.

Published

2017-03-06

How to Cite

Zufriani, Z. (2017). PRESISI ARAH KIBLAT MASJID-MASJID DI KABUPATEN KERINCI. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 16(1). https://doi.org/10.32939/islamika.v16i1.116