MEMBANGUN PERADABAN ZAKAT (Studi Terhadap Ayat, Hadis dan Regulasi Negara tentang Zakat, Infak dan Sedekah)

Authors

  • Repelita Repelita

DOI:

https://doi.org/10.32939/islamika.v13i1.19

Abstract

In language, zakat means sacred, grow and develop. While the definition of zakat means "growth resulting from Allah blessed for the life here after. charity, donation or charity is an important instrument tin poverty reduction which would give further effect is very great improvement in welfare. Zakat command is deployed in Mecca, but details about the type of wealth that must be given as well as the kind of society who deserve it. Command charity Is revealed in Madinah in the second year after the Hijra of the Prophet shape society and the state. The recipient as the right (al-ashnaf) of zakat is determined by religious texts. He used to meet eight types of needs: indigent, poor, ibn sabil, the bank rupt, converts the needy, prisoners, amy land sabilillah.Secara bahasa, zakat berarti suci, tumbuh dan berkembang. Sedangkan secara definisi, zakat berarti pertumbuhan yang dihasilkan dari keberkatan Allah SWT untuk kehidupan dunia akhirat. Zakat, infak maupun sedekah adalah instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan yang akan memberikan efek lanjutan sangat besar dalam peningkatan kesejahteraan. Perintah zakat diturunkan di Mekkah, tetapi rincian tentang jenis kekayaan yang wajib diberikan serta jenis kelompok masyarakat yang berhak menerimanya diturunkan di Madinah pada tahun kedua hijriah setelah Nabi membentuk masyarakat dan negara. Adapun penerima yang berhak (al-ashnaf) dari zakat ditentukan oleh teks-teks agama. Ia digunakan untuk memenuhi delapan jenis kebutuhan: fakir, miskin, ibnu sabil, orang bangkrut, muallaf yang membutuhkan, tawanan, amil dan sabilillah. 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Repelita Repelita

Mahasiswa Program Doktor IAIN Imam Bonjol Padang

References

Al-Quran al-Karim.
Abu Ishaq al-Syatibi, al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari'ah, Dar al-Fikr, Beirut, 2003.
Ahmad Haikal, Sejarah Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq, terjemah Ali Audah, Al-Kautsar,
Jakarta, 1999.
Ahmad Mushtafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Dar al-Fikr, Beirut, tt.
Al-Jashshash, Ahkam al-Quran, jilid III, Dar al-Fikr, 1993.
Anonim, Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Jilid IV
Ar-Raghib al-Ashfihani, Mu’jam Mufradat Alfazh al-Quran, Dar al-Fikr, t.t, Jakarta.
Bappeda Tebo, Tebo Dalam Angka, 2009.
Erdianto, Perda-perda Bernuansa Islam, Artikel pada Harian Jambi Ekspress, Edisi 20 Juni
2005
Muhammad al-Khudhari Bek, Tarikh at-Tasyri’ al-Islami, Dar al-Fikr, Beirut, 1995.
Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Mu’jam Mufahharas li Alfazh al-Quran al-Karim, Dar alHadis,
Kairo.
Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah Hukum, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1983
Rifyal Ka‟bah, Penegakan Syariat Islam di Indonesia, Khairul Bayan, Jakarta, 2004
Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Jilid I, Dar al-Kitab al-„Arabi, Beirut, 1977
Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqh Zakat, Studi Komparatif mengenai Status dan Filsafat Zakat
berdasarkan al-Quran dan Hadis, terjemah Salman Harun dkk, Litera AntarNusa,
Jakarta, 2002.

Published

2013-06-11

How to Cite

Repelita, R. (2013). MEMBANGUN PERADABAN ZAKAT (Studi Terhadap Ayat, Hadis dan Regulasi Negara tentang Zakat, Infak dan Sedekah). Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 13(1). https://doi.org/10.32939/islamika.v13i1.19