Upaya Upaya Kerapatan Adat Nagari (KAN) Dalam Mengatasi Krisis Kepemimpinan Adat (Suatu Tinjuan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Budaya)

  • Irwandi irwandi IAIN Batuangkar

Abstract

Abstrak Penelitian ini menkaji tentang kepepimpinan adat di nagari Pasie Laweh dengan landasan pemikiran adalah krisis kepemimpinan adat, penelitian ini dimulai dari jumlah suku, suku yang ada di nagari inia berjumlah sebanyak 4 suku diantaranya suku Caniago, Suku Piliang, Suku Mandahiling, dan Suku Gugun dengan jumlah Penghulu sebanyak 34 orang. Dari 34 penghulu dimaksud sampai saat ini jabatan penghulu hanya dipegang oleh 3 orang dan ini merupakan persoalan mendasar dalam membangun nagari khususnya di bidang adat dan budaya, persoalan pengangkatan penghulu di nagari Pasie Laweh telah menjadi perhatian khusus bagi lembaga adat yang bernaung di bawah kepengurusan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pasie Laweh. Penelitian ini menggunakan metode  deskriptif analisis. Dari hasil penelitian di dapatkan hasil sebagai berikut, langkah-langkah yang telah di ambil diantaranya, melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak terkait seperti Wali Nagari, BPRN, dan Lembaga Usur Nagari, serta wakil “yang di-tua-kan di masing-masing suku”,  pembentukan tim, sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung sera pendekatan persuasif. Kendala yang di hadapi oleh pengurus KAN dalam menjebatani pengangkatan penghulu dimaksud diantaranya adalah: masih adanya pemahaman tentang asal muasal keturunan khususnya dari pihak bapak, faktor ekonomi dan lain sebagainya. Kata Kunci : Krisis, Penghulu, kearifan lokal   Abstact This study examines traditional leadership in Pasie Laweh village with the rationale being a crisis of customary leadership, this research starts from the number of tribes, the tribes in this nagari are 4 tribes including the Caniago tribe, Piliang Tribe, Mandahiling Tribe, and Gugun Tribe with a total of 4 tribes. Penghulu as many as 34 people. Of the 34 penghulu referred to so far, the position of penghulu is only held by 3 people and this is a fundamental problem in developing the nagari, especially in the field of customs and culture, the issue of appointing a penghulu in the Nagari Pasie Laweh has become a special concern for traditional institutions that are under the management of the Adat Density. Nagari (KAN) Pasie Laweh. This research uses descriptive analysis method. From the results of the study, the following results were obtained, the steps that have been taken include carrying out coordination meetings with related parties such as the Nagari Wali, BPRN, and the Nagari Usur Institution, as well as representatives "who are older in each ethnic groups”, team formation, socialization both directly and indirectly as well as a persuasive approach. The obstacles faced by the KAN management in bridging the appointment of the penghulu in question are: there is still an understanding of the origin of descent, especially from the father's side, economic factors and so on. Keywords: Crisis, Penghulu, local wisdom

Downloads

Download data is not yet available.

References

A.A Navis. 1984. Alam Takambang Jadi Guru:Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: Grafiti Press

April Carter. 1985. Otoritas dan Demokrasi. Jakarta: Rajawali.

Burgon & Huffner. (2002). Human Communication. London: Sage Publication

Dt. Sanggono Diradjo, Ibrahim, Tambo Alam Minangkabau : Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang, Bukittinggi : Kristal Multimedia, 2009.

Herman Sihombing. 1983. ”Hukum Adat Minangkabau mengenai Tungku Tigo Sajarangan dan Tali Tigo Sapilin” dalam A.A. Navis (Ed). 1983. Dialektika Minangkabau dalam Kemelut Sosial. Padang:Genta Singgalang Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,1988.

Koentjaraningrat. 1986. ”Kepemimpinan dan Kekuasaan Tradisional, Masa Kini, resmi dan Tak Resmi” dalam Miriam Budiarjo. Aneka Penulisan tentang Kuasa dan Wibawa. Jakarta: Sinar Harapan

Max Weber. 1947, the Theory of Social and Economic Organization (translated by A. M Henderson and Talcott Parsons). New York: Oxford University Press.

Nuzuli, A. K., & Astria, K. K. (2021). Pembelajaran On Line Di Perguruan Tinggi: Analisis Hambatan Komunikasi. Bina Al Ummah, 16(1), 2021. https://doi.org/Https://doi.org/10.24042/bu.v16i1.8885

Nuzuli, A. K., Natalia, W. K., & Adiyanto, W. (2021). Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik dalam Pemberitaan Prostitusi Online di Surabaya. Jurnal Warta ISKI, 4(1), 35–43. https://doi.org/https://doi.org/10.25008/wartaiski.v4i1.108

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2018, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 150

Richard L. Huges, Robert C. Ginnet, Gordon J. Curphy. Leadership : Enhancing the Lessons of Experience. 7th ed. Terjemahan Putri Iva Izzati. Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Rusmin Tumanggor, Kholis Ridho, H. Nurrochim. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Ed 1. Jakarta : Kencana, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2012)

Sutrisno. (2016). Peran Ideologi Pancasila Dalam Perkambangan Konstitusi Dan Sistem Hukum Dindonesia. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JPK). 1(1), pp: 41-49. DOI: http://dx.doi.org/10.24269/v1.n1.2016.41-49

.

CROSSMARK
Published
2022-06-28
DIMENSIONS
How to Cite
irwandi, I. (2022). Upaya Upaya Kerapatan Adat Nagari (KAN) Dalam Mengatasi Krisis Kepemimpinan Adat (Suatu Tinjuan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Budaya). Altifani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ushuluddin, Adab, Dan Dakwah, 1(2), 123–138. https://doi.org/10.32939/altifani.v1i2.933
Section
Articles