Kedudukan Tasrih Haji dan Korelasinya dengan Syarat Wajib dan Mabrur Haji

Authors

  • Hannilfi Yusra Institusi Agama Islam Negeri Kerinci

DOI:

https://doi.org/10.32939/islamika.v24i1.4031

Abstract

This research discusses the situation where many pilgrims do not have tashrih in performing Hajj. Where the purpose of this study is to determine the correlation of tasrih to the mandatory requirements of Hajj and the position of the predicate status of the pilgrims. The research method used is qualitative, namely literature with an explanatory approach. The primary data source is Law No. 8 of 2019 concerning the Implementation of Hajj and Umrah (PIHU). Data was collected with documentation and conclusions were drawn with descriptive analysis techniques. The research findings state that tasrih is an official permit issued by the government of Saudi Arabia for pilgrims who want to visit Raudhah in the implementation of Hajj. If pilgrims do not have tasrih, they will be arrested and deported by the Saudi Arabian authorities because they do not have complete administrative requirements as a mandatory requirement for Hajj participants in carrying out their religious rituals. Regarding the title of mabrur Hajj, they are literally not included in the category because they performed Hajj fraudulently or illegally. However, those who are fortunate enough to perform Hajj without this authority (tasrih), their Hajj is still considered valid

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abror, K. (2019). Fiqh Ibadah. Phoenix Publisher.

Akmal, A. M. (2020). Fiqh Haji Mabrur : Makna, Implementasi dan Implikasinya. Umrah Dan Keislaman, 1(2), 43–46.

Al Munawwa, S. A. H. (2002). Pedoman Menuju Haji Mabrur. Wahana Dinamika.

Al Zuhaily, W. (1989). Al Fiqh al Islami Wa`adillatuh. Dar al Fikr.

Ali, M. (2022). Gelang Haji, Si Penyimpan Informasi Jemaah RI di Tanah Suci. https://www.liputan6.com/islami/read/4996672/gelang-haji-si-penyimpan-informasi-jemaah-ri-di-tanah-suci?page=2

Ashfahani, R. al. (n.d.). Al Mufradat Fi Gharib Al-Qur’an. Dar al-Ma’rifah.

Awiee, M. (2024). Tanpa Tasreh Haji Tidak Akan Bisa Masuk Mekkah Walau Naik Kereta Cepat. https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=dbNgseQKJNo

Cahyani, A. I. (2020). Pelaksanaan Haji Melalui Penerapan Formal Dalam Peraturan Haji Di Indonesia. El-Iqthisadi : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 1(2), 104–112. https://doi.org/10.24252/el-iqthisadi.v1i2.11677

Darlius, D. (2018). Pemanfaatan Tanah Wakaf Oleh Nazhir Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 (Studi Kasus di Kelurahan Korong Gadang Kota Padang). Jurnal Shar-E (Kajian Syariah, Hukum, Dan Ekonomi), IV(7), 45–64.

Darlius, D. (2024). Analisis Putusan Penetapan Isbath Talak dan Konsekuensi Hukumnya. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Vol. 3(No. 2), 241–252. https://doi.org/https://doi.org/10.56799/jim.v3i2.2750

Darmadi, D. (2018). Rindu Kembali Ke Baitullah: Sejarah Haji Asia Tenggara. Studia Islamika, 25(1), 177–198. https://doi.org/10.15408/sdi.v25i1.7839

Depag RI. (2003). Pedoman Pembinaan Jamaah Pasca Haji. Dirjen Bimas Islam dan Haji.

Departemen Pedidikan Nasional. (2001). Ensiklopedia Islam (II). Ichtiar Baru Van Hoove.

Fahham, A. M., Jenderal, S., Ri, D., & Ii, N. (2015). Penyelenggaraan Ibadah Haji: Masalah dan Penanganannya. Penyelenggaraan Ibadah Haji: Masalah Dan Penanganannya, 1(1), 201–218.

Fauzan, A. (2022). Makna Simbolik Ibadah Haji Perspektif Ali Syariati. Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman, 11(1), 35–58. https://doi.org/10.35878/islamicreview.v11i1.356

Halimatussa’diyah. (2019). Tafsir Haji: Problem dan Realitas, Tantangan Pelaksanaan Haji Bagi Jemaah Indonesia. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama, 20(2), 127–148. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/tadbir/article/view/2712

Hamid, N. (2020). Manajemen Haji dan Umrah: Mengelola Perjalanan Tamu Allah ke Tanah Suci. Semesta Aksara.

Hamidah, & Anganthi, N. R. N. (2017). Strategi Coping Pada Jamaah Haji Tunanetra. Jurnal Indigenous, 2(1), 87–95.

https://kemenag.go.id/kemenag-cabut-izin-11-penyelenggara-umrah. (2024).

Https://saudinesia.id. (2018). Tidak Benar Umrah Untuk Ekspatriat Dalam Negeri Saudi Harus Dengan Tasreh. Https://Saudinesia.Id/. https://saudinesia.id/viral/tidak-benar-umrah-untuk-ekspatriat-dalam-negeri-saudi-harus-dengan-tasreh/

Https://www.tvOnenews.com. (2023). Surat Tasreh untuk Jemaah Haji Telah Terbit.

Idawati, I. (2017). Persoalan - Persoalan Kontemporer yang Terjadi dalam Pelaksanaan Ibadah Haji. Journal Warta, 51(9), 1–7.

Istianah, I. (2017). Hakikat Haji Menurut Para Sufi. Esoterik, 2(1), 30–44. https://doi.org/10.21043/esoterik.v2i1.1900

Istikomah, I. (2017). Pelaksanaan ibadah haji abad ke 19 dan dampaknya terhadap perlawanan rakyat kepada kolonialisme belanda. Tamaddun, 5(2), 124–138. https://doi.org/10.24235/tamaddun.v5i2.2105.g1360

Kementerian Agama RI. (2024). https://simpu.kemenag.go.id/home/pihk.

Mulyana, D. (2008). Metode penelitian kualitatif: paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya. Remaja Rosdakarya.

Munawir, W. A. (1997). Kamus Bahasa Arab-Indonesia Al-Munawir. cet. 1. Pustaka Progressif.

Munawwir, A. W. al. (1997). Kamus Arab Indonesia. Pustaka Progresif.

Muslim, M. I. (2020). Historiografi Manajemen Haji di Indonesia: Dinamika dari Masa Kolonial hingga Kemerdekaan. Jurnal Manajmen Dakwah, 6(1), 51–66.

Nandavita, A. Y., & Islahuddin, A. N. (2022). Pengaruh Antrian Haji Terhadap Minat Masyarakat Melaksanakan Ibadah Haji Di Kota Metro. Multazam : Jurnal Manajemen Haji Dan Umrah, 1(2), 99. https://doi.org/10.32332/multazam.v1i2.5374

Nasution, A. F. (2023). Metode Penelitian Kualitatif. CV. Harfa Creative.

Nazir, M. (2005). Metode penelitian. Ghalia Indonesia.

Nijam, A., & Hanan, A. L. (2001). Manajemen Haji (II). Zahrul Halim.

Nueuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Aproach (Alyyn and Bacon (Ed.); 7th ed.).

Nuri, M. (2014). Pragmatisme Penyelenggaraan Ibadah Haji Di Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 1(1). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v1i1.1532

Rohmatulloh, D. M. (2017). Perjalanan Haji Indonesia di Masa Kolonial. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 9(02), 115–127. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v9i02.359

Rosyid, M. (2018). Dinamika haji Indonesia sejak era kolonial dan problematika calon haji ilegal. Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 17(2), 241. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v17i2.241-259

Sani, A., Hizbullah, M., & Ardat, A. (2022). Analisis Hukum Islam tentang Pendaftaran Haji Saat Usia Dini (Kajian Terhadap Fatwa MUI dan Teori Sosial Ekonomi). Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, 16(1), 136–147. https://doi.org/10.51672/alfikru.v16i1.92

Sanusi, M. H. J. (2021). Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia Dalam Perspektif Maqasid Asy-Syari’ah. Jurnal CONTEMPLATE Jurnal Studi-Studi Keislaman, 2(02), 24–71.

Sarwat, A. (2011). Seri Fikih Kehidupan (6th ed.). DU Publishing.

Sayyid, S. (1980). Fiqih Sunnah. PT Al-Ma’arif.

Silvi, N. (2013). Analisis Fikih terhadap Akad Dana Talangan Haji pada Bank Syariah. Jurnal Muqtasid, 4(1), 27–53.

Suci Wulandari, Salman Daffa Nur Azizi, & Rifqi Thariq Hidayat. (2024). Paradigma Ibadah Haji dan Umroh Ditinjau Berdasarkan Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia. Komparatif: Jurnal Perbandingan Hukum Dan Pemikiran Islam, 3(2), 171–188. https://doi.org/10.15642/komparatif.v3i2.2137

Widiyanti, R. (2023). Problematika dan solusi penyelenggaraan ibadah haji di kementerian agama kota pekalongan. Skripsi.

Yunus, M. (2018). Kamus Arab Indonesia. PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah.

Zainal. (2012a). Dakwah Jama ’ Ah Haji Nusantara. Al-Munir, III(5), 71–108. https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/almunir/article/view/719

Zainal. (2012b). Regulasi Haji Indonesia Dalam Tinjauan Sejarah. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 11(2), 96–113.

Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.

Zubaedi. (2016). Analisis Problematika Manajemen Pelaksanaan Haji Indonesia. Manhaj: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 4(3), 189–200.

Published

2024-06-30

How to Cite

Yusra, H. (2024). Kedudukan Tasrih Haji dan Korelasinya dengan Syarat Wajib dan Mabrur Haji. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 24(1), 124–142. https://doi.org/10.32939/islamika.v24i1.4031