PENDIDIKAN INKLUSIF DI PERGURUAN TINGGI: ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN

Authors

  • Muhamad Yusuf

DOI:

https://doi.org/10.32939/islamika.v15i2.46

Abstract

The education system in Indonesia does not yet accommodate diversity, so that led to the emergence of segmentation educational institutions based on religious differences, ethnic, and even differences in physical and mental abilities of students. During this time the children who have different capabilities provided special educational facilities with fixesthe level and type of disabilities called Extraordinary School (SLB). Unconsciously education system SLB has built an exclusive wall for children with special needs. Inclusive education is an education that provides opportunities for children with disabilities or special needs to equally have the opportunity to learn alongside normal children. All children should be able to learn together regardless of any difficulties or differences they may have on them. The inclusion of education as a solution to termarjinalkannya raised millions of children from education because of the background of gender, religion, ethnicity, culture, language, physical and intellectual abilities (disability), geographic location, or social and economic conditions Sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodir keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berbasis pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental siswa. Selama ini anak–anak yang memiliki perbedaan kemampuan disediakan fasilitas pendidikan khusus disesuaikan dengan tingkat dan jenisnya yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Secara tidak disadari sistem pendidikan SLB telah membangun tembok eksklusifisme bagi anak–anak yang berkebutuhan khusus. pendidikan inklusi adalah sebuah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anakanak yang cacat atau berkebutuhan khusus untuk sama-sama memperoleh kesempatan belajar bersama anak-anak normal lainnya. Semua anak seyogyanya bisa belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada diri mereka. Pendidikan inklusi ini dimunculkan sebagai solusi atas termarjinalkannya berjuta anak dari pendidikan karena latar belakang jender, agama, etnik-budaya, bahasa, kemampuan fisik dan intelektual lokasi geografis, dan atau kondisi sosial dan ekonomi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Muhamad Yusuf

Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN Kerinci

References

Depag RI. 2010. Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahnya. Semarang, Toha Putra
Haidar Putra Daulay.2004. Pendidikan Islam.cet ke-1. Jakarta, Kencana
http./pendidikan inklusi/Belajar Itu Perlu.htm, di akses tanggal 10 Agustus 2014, pukul 21.00
Husnizar.2007. Konsep Subjek Didik dalam Pendidikan Islam.cet ke-1. Banda Aceh, IAIN
Ar-Raniry Press
Imam Abi Husain Muslim bin al-Hajjaj.2001. Shahih Muslim.Kairo, Dar Ibnu al-Haitam
J. David Smith. 2006. Inklusi, Sekolah Ramah untuk Semua. Bandung, Penerbit Nuansa
Jalaluddin.2003. Teologi Pendidikan. cet ke-3. Jakarta, PT Raja Grafindo
Kemendiknas. 2012. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung, Fokusindo
Mandiri
M. Quraish Shihab. 2010. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an.
Jakarta, Lentera Hati
Muhaimin. 2006. Nuansa Baru pendidikan Islam. Jakarta, PT Raja Grafindo
Mulyono Abdurrahman.2003. Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus. cet ke-2. Jakarta,
PT Rineka Cipta
Ro’fah dkk. 2010. Membangun Kampus Inklusif; Best Practices Pengorganisasian Unit
Layanan Difabel. Yogyakarta, PSLD UIN Sunan Kalijaga
Sayyid Quthb. 2001. Tafsir fi Zhilal al-Qur’an. Jakarta, Gema Insani Press
Utami Munandar.1999. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat.cet ke-1. Jakarta, PT
Rineka Cipta
Wall,W.D.ttp. Anak-anak Cacat yang Menyimpang. cet ke-1. Jakarta, Balai Pustaka

Published

2016-08-18

How to Cite

Yusuf, M. (2016). PENDIDIKAN INKLUSIF DI PERGURUAN TINGGI: ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 15(2). https://doi.org/10.32939/islamika.v15i2.46