Kedudukan Hukum Tradisi Adat Keduhei pada Perkawinan Masyarakat Desa Sebukar Kabupaten Kerinci
DOI:
https://doi.org/10.32939/islamika.v25i1.4950Abstract The customary practice of keduhei sudih kawan in traditional marriage ceremonies in Sebukar Village is considered a fundamental and mandatory ritual. However, there are no positive legal norms that explicitly recognize customary traditions as formal requirements for the validity of marriage. This study aims to examine the legal status and provide a juridical analysis of the keduhei tradition in the context of Indonesian customary law. This study employs an empirical juridical approach, utilizing data collection methods that include observation and in-depth interviews with members of the Sebukar Village Customary Council (Lembaga Kerapatan Adat Desa, LKAD). This research is prescriptive, with data processed systematically through editing and analyzed qualitatively. The results show that keduhei not only functions as a complement to the ceremony but also as an important legal affirmation in marriage based on customary norms, so it has a strong legal position. However, some elements of the custom, such as certain requirements and sanctions, can conflict with the provisions of national law, so a balance between customary law and national law is needed to ensure its sustainability and legal coherence.
Downloads
References
Abubakar, A., Yuhasnibar, Y., & Jufrihisham, M. N. A. Bin. (2019). Hukum Walīmah Al-‘Urs menurut Perspektif Ibn Ḥazm Al-Andalusī. El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 2(2), 153–179.
Aditya, Z. F. (2019). Romantisme Sistem Hukum Di Indonesia: Kajian Atas Konstribusi Hukum Adat Dan Hukum Islam Terhadap Pembangunan Hukum Di Indonesia. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 8(1), 37–54.
Ali, Z. (2021). Metode penelitian hukum. Sinar Grafika.
Anam, K. (2019). Studi Makna Perkawinan Dalam Persepektif Hukum Di Indonesia. Yustitiabelen, 5(1), 59–67.
Anggraini, S. A., & Putera, R. P. (2023). Konsep Legalitas Perkawinan dalam Kompilasi Hukum Islam: Kajian Hukum dan Sosial. Al Fuadiy: Journal of Islmaic Family Law, 5(2), 71–83.
Apriani, N., & Hanafiah, N. S. (2022). Telaah Eksistensi Hukum Adat pada Hukum Positif Indonesia dalam Perspektif Aliran Sociological Jurisprudence. Jurnal Hukum Lex Generalis, 3(3), 231–246.
Arman, D. (2018). Parno, Ungkapan Adat dalam Masyarakat Kerinci.
Asnawi, H. S. (2024). Sejarah, Urgensi dan Tipologi Pencatatan Perkawinan dalam Undang-undang Keluarga Islam di Negara Muslim. Bulletin of Community Engagement, 4(2), 525–539.
Asshiddiqie, J. (2006). Perihal Undang-Undang di Indonesia, Jakarta: Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Astomo, P. (2018). Prinsip-Prinsip Negara Hukum Indonesiadalam Uud Nri Tahun 1945. Jurnal Hukum Unsulbar, 1(1), 1–12.
Budi, A. A. S. (2023). Kawin Paksa Dalam Perspektif Hukum Islam dan Konteks Kajian Hak Asasi Manusia. Jurnal Dunia Ilmu Hukum (Jurdikum), 1(2), 44–49.
Faruq, U. (2022). Tinjauan Yuridis Terhadap Perkawinan di Bawah Umur dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1974 dan Kaitannya dengan Hukum Islam. Al Fuadiy: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(1), 49–62.
Karya, W. (2023). Eksekusi sebagai Mahkota Lembaga Peradilan. Jurnal Tana Mana, 4(1), 292–302.
Madani, A. (2025). Kedudukan Hukum Tradisi Adat Keduhei pada Perkawinan Masyarakkat Desa Sebukar Kabupaten Kerinci. Universitas Andalas.
Muhammad, A. A. (2009). Azzam dan Abdul Wahab Sayyad Hawwas. Fiqih Munakahat, Jakarta: Imprin Bumi Aksara.
Nazah, F. N., & Husnia, H. (2018). Kepastian Hukum Itsbat Nikah Dalam Hukum Perkawinan. JHR (Jurnal Hukum Replik), 6(2), 241–263.
Nugroho, I. Y., & Mufidah, C. H. (2022). Pluralisme Hukum Dalam Tradisi Perkawinan Sasuku Pada Masyarakat Minang. Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law, 4(1), 25–41.
Quthny, A. Y. A., & Muzakki, A. (2022). Pencatatan Pernikahan Perspektif Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Asy-Syari’ah: Jurnal Hukum Islam, 8(1), 25–40.
Rachman, S., Nawawi, M., & Umanailo, M. C. B. (2021). Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Hutan Adat Masyarakat. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(3), 823–828.
Raharjo, T. (2010). Mediasi Pidana dalam Ketentuan Hukum Pidana Adat. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 17(3), 492–519.
Rahim, A., & Hutabarat, Z. S. (2024). MENELUSURI JEJAK SEJARAH ADAT BERSENDI SYARAK, SYARAK BERSENDI KITABULLAH DI BUMI SEPUCUK JAMBI SEMBILAN LURAH. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 7488–7503.
Saleh, W. (1980). Hukum Perkawinan Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet. VI.
Soekanto, S. (2006). Pengantar Penelitian Hukum. UI Press. https://books.google.co.id/books/about/Pengantar_penelitian_hukum.html?hl=id&id=M3b3NAAACAAJ&redir_esc=y
Soekanto, S. (2010). Pengantar Penelitian Hukum. UI Press.
Sudarsono. (2005). Hukum Perkawinan Nasional (Cetakan 3). Rineka Cipta.
Susylawati, E. (2009). Eksistensi hukum adat dalam sistem hukum di Indonesia. Al-Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 4(1), 124–140.
Syarifudin, A. W. (2023). Tradisi Walimatul Ursy di Desa Sendang Agung Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang dalam Prespektif Hadis (Kajian Living Hadis). IAIN Kudus.
Thalib, S. (1996). Hukum Adat Perkawinan Minangkabau Setelah Berlakunya Hukum Perkawinan Nasional. Universitas Gadjah Mada.
Thontowi, J. (2013). Perlindungan dan pengakuan masyarakat adat dan tantangannya dalam hukum Indonesia. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 20(1), 21–36.
Wardana, S. W. (2009). Kedudukan Hukum Adat Dalam Hukum Nasional. https://wisnu.blog.uns.ac.id/2009/07/28/kedudukan-hukum-adat-dalam-hukum-nasional/
Yusuf, M., Iskandar, N., Witro, D., & Sandria, O. (2021). Philosophy of Ayam Jago: Researching The Values of Character Education in Customary Perbayo Sungai Tutung Village, Kerinci District: Filosofi Ayam Jago: Menelisik Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Perbayo Adat Desa Sungai Tutung Kabupaten Kerinci. Dialog, 44(1), 25–36.
Informan
Adam, F. (2024). Wawancara dengan Depati Keluhah LKAD Sebukar.
Adam, F. (2025). Wawancara dengan Depati Keluhah LKAD Sebukar.
Irwandi. (2025). Wawancara dengan Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Kerinci.
Affandi, K. (2025). Kepala Bagian Hukum Setda Kerinci.
Junaidi. (2025). Wawancara dengan Depati Pengasai LKAD Sebukar.
Manaf, Z. (2025). Wawancara dengan Depati Mangku Bumi Rajo Dirajo LKAD Sebukar.
Zurhibban. (2025). Pno yang disampaikan Depati Kedemang LKAD Sebukar pada Pernikahan Lia & Fikri.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ahmad Madani, Rembrandt, Yasniwati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.