HUKUM ISLAM SEBAGAI REVOLUSIONER DAN EGALITER DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
DOI:
https://doi.org/10.32939/islamika.v14i1.8Abstract The law of pre-Islamic pagan racist, feudal and patriarchal, Islamic appear to bring changes to the character of law as opposed to pagan law. Islam teaches equality is reflected in the principles and laws as well as the behavior of the Prophet Muhammad and his followers who want the egalitarian life. Quraish against Islam conflict is closely linked to the religious aspect and the social aspect is a counter to the egalitarian system of Islamic law. And by implication, the understanding of Islamic law must be followed by the realization that Islamic law has egalitarian character and it is a social change of the law that are not egalitarian Jahiliyyah be egalitarian Islamic law Hukum Jahiliyyah pra-Islam yang rasialis, feodal dan patriarkhis, Islam lahir dan muncul dengan membawa perubahan hukum dengan karakter yang bertolak belakang dengan hukum Jahiliyyah. Islam mengajarkan kesetaraan yang tergambar dari prinsip-prinsip dan hukum-hukumnya serta perilaku Nabi Muhamad Saw beserta para pengikutnya yang menghendaki adanya kehidupan egaliter. Pertentangan Quraisy terhadap Islam yang berkaitan erat dengan aspek keagamaan dan aspek sosial merupakan suatu kontra terhadap sistem hukum Islam yang egaliter. Dan sebagai implikasinya, pemahaman terhadap hukum Islam harus diikuti dengan kesadaran bahwa hukum Islam itu memiliki karakter egaliter dan hal tersebut merupakan sebuah perubahan social dari hukum Jahiliyyahyang tidak egaliter menjadi hukum Islam yang egaliter.
Downloads
Download data is not yet available.
References
A. Guillaume, (1970), The Life of Muhammad, A Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah, cet. Ill, Karachi: Pakistan Branch Oxford University Press
Abu al-Hasan 'Ali bin Ahmad al-Wahidi, Asbab al-Nuzul, Abu al-Qasim Hibatullah ibn Salamah Abu Nashr (pentahqiq), (Kairo: Maktabah al-Dakwah, t.t.)
Albert Hourani, A History of The Arab Peoples, cet. I (Cambridge: Belknap Press of Harvard University Press, 1992)
Ali Husni al-Khurbuthuli menyatakan bahwa orang Arab pra-Islam (Jahiliyyah) benar-benar selalu membela anggota qabilah-nya, baik dalam posisi menganiaya (zhalim) maupun dalam posisi teraniaya (mazhlum), lihat 'Ali Husni al-Khurbuthuli, Ma'a al-'Arab (I)
Lihat Haifaa A. Jawad, The Rights of Women in Islam; An Authentic Approach, cet I (New York: S.T. Martin's Press, 1989)
Lihat Ibn Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah li Ibn Hisyam, notasi oleh Mushthafa al-Saqa, dkk., cet. II (Mesir: Syirkah Maktabah wa Mathba'ah Mushthafa al-Babi al-Halabi wa Awladihi, 1955 M / 1375 H), jilid I
Lihat nukilan dari al-'Aruba fi Mizan al-Qawmiyyah, hlm 10 yang terdapat dalam Ali Husni al-Khurbuthuli, Ma'a al-'Arab (I): Muhammad wa al-Qawmiyyah al-'Arabiyyah, cet. II (Kairo: al-Mathbu'ah al-Haditsah, 1959)
M.A. Shaban, Islamic History: A New Interpretation I A.D. 600-750, cet. IX (Cambridge: Cambridge University Press, 1971)
Masdar Farid Mas'udi, Islam dan Hak-Hak Reproduksi Perempuan: Dialog Fiqh Pemberdayaan, cet. II (Bandung: Mizan, 1997)
Nukilan dari al-Thabari, Tarikh al-Tabari, II: 150-156 dalam buku 'Ali Abd al-Wahid Wafi, al-MuSawah fi al-Islam, Anshari Umar Sitanggal dan Rosichin (penterjemah) (Bandung: al-Ma’arif, 1984)
Tor Andrae, Mohammed The Man and His Faith (Mohammed SeinLeben und SemGlaube), Theophil Menzel (translator), cet. I (New York: Harper Torchbooks, 1960)
W.M. Watt, Muhammad; Prophet and Statesman, cet. II (reprint) (Oxford: Oxford University Press, 1969),
Abu al-Hasan 'Ali bin Ahmad al-Wahidi, Asbab al-Nuzul, Abu al-Qasim Hibatullah ibn Salamah Abu Nashr (pentahqiq), (Kairo: Maktabah al-Dakwah, t.t.)
Albert Hourani, A History of The Arab Peoples, cet. I (Cambridge: Belknap Press of Harvard University Press, 1992)
Ali Husni al-Khurbuthuli menyatakan bahwa orang Arab pra-Islam (Jahiliyyah) benar-benar selalu membela anggota qabilah-nya, baik dalam posisi menganiaya (zhalim) maupun dalam posisi teraniaya (mazhlum), lihat 'Ali Husni al-Khurbuthuli, Ma'a al-'Arab (I)
Lihat Haifaa A. Jawad, The Rights of Women in Islam; An Authentic Approach, cet I (New York: S.T. Martin's Press, 1989)
Lihat Ibn Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah li Ibn Hisyam, notasi oleh Mushthafa al-Saqa, dkk., cet. II (Mesir: Syirkah Maktabah wa Mathba'ah Mushthafa al-Babi al-Halabi wa Awladihi, 1955 M / 1375 H), jilid I
Lihat nukilan dari al-'Aruba fi Mizan al-Qawmiyyah, hlm 10 yang terdapat dalam Ali Husni al-Khurbuthuli, Ma'a al-'Arab (I): Muhammad wa al-Qawmiyyah al-'Arabiyyah, cet. II (Kairo: al-Mathbu'ah al-Haditsah, 1959)
M.A. Shaban, Islamic History: A New Interpretation I A.D. 600-750, cet. IX (Cambridge: Cambridge University Press, 1971)
Masdar Farid Mas'udi, Islam dan Hak-Hak Reproduksi Perempuan: Dialog Fiqh Pemberdayaan, cet. II (Bandung: Mizan, 1997)
Nukilan dari al-Thabari, Tarikh al-Tabari, II: 150-156 dalam buku 'Ali Abd al-Wahid Wafi, al-MuSawah fi al-Islam, Anshari Umar Sitanggal dan Rosichin (penterjemah) (Bandung: al-Ma’arif, 1984)
Tor Andrae, Mohammed The Man and His Faith (Mohammed SeinLeben und SemGlaube), Theophil Menzel (translator), cet. I (New York: Harper Torchbooks, 1960)
W.M. Watt, Muhammad; Prophet and Statesman, cet. II (reprint) (Oxford: Oxford University Press, 1969),
Downloads
Published
2016-08-11
How to Cite
Arzam, A. (2016). HUKUM ISLAM SEBAGAI REVOLUSIONER DAN EGALITER DALAM KEHIDUPAN SOSIAL. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 14(1). https://doi.org/10.32939/islamika.v14i1.8
Issue
Section
Articles