MENAPAKI JEJAK TUANKU BUYA SALIAH DI PADANG PARIAMAN: KAJIAN ARKEOLOGI ISLAM
Abstrak Minangkabau merupakan etnis Melayu yang berada di Sumatera Barat dengan keunikan adat istiadatnya. Minangkabau dikenal filsafah prinsip hidup dan pedoman bagi orang Minang yang berbunyi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Filsafah ini telah lahir sejak masuknya Islam ke Minangkabau.Bagi orang Minang baradaik dan basandi kitabullah, artinya memiliki adab atau perilaku baik dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.Berkembangnya ajaran Islam berawal dari orang mudiak (musafir) dari Pariaman, kemudian sebarluas ke daerah lainnya.Masyarakat Minang menyebutnya dengan adaik manurun, syarak mandaki artinya adat dan kebudayaan dari Kerajaan Adityawarman, Batusangka, sedangkan syarak dibawa dari pesisir Pariaman.Syekh Burhanudi adalah ulama pertama mengembangkan Islam ditanah Pariaman, mengajarkan bagaimana arti halal dan haram serta ajaran tarekat syattariyah.Namun berbagai polemik serta kontrovesi dari masyarakat sekarang banyak menganggap ajaran agama Islam yang dibangun oleh ulama-ulama terdahulu malah diponis tidak baik, karena ulama terdahulu membawa basis mitologi dan mistis untuk mengembangkan ajaran islam. Tapi dapat diukir kembali, sebagian besar banyak sebuah tradisi berbasis agama dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam sebenarnya.Hal ini tidak seperti yang dipikirkan, begitu dakal gagasan yang keluar bagi orang tua tua terdahulu tradisi adat ini sebenarnya meningkatkan jalinan silahturahmi antar kemenakan dengan mamak, orang perantauan dengan dikampung.Agar mengkaji lebih lanjut untuk memahami dan mengetahui bagaimana dan siapa serta kontribusinya terhadap masyarakat Minangkabau khususnya Pariaman.
Unduhan
Data unduhan belum tersedia.
Diterbitkan
2022-12-29
DIMENSIONS
Terbitan
Bagian
Articles