Politik Hukum Dispensasi Kawin: Membatasi Perkawinan Anak melalui Politik Batas Usia
Abstract This study aims to find out the dialectic of formulating the age limit for marriage which took place from the pre-independence period until the issuance of Supreme Court Regulation Number 5 of 2019 concerning Guidelines for Adjudicating Applications for Marriage Dispensation. The demand to determine the age limit was first voiced by the women's movement explicitly during the colonial period due to the large number of daughters being married off. Child marriage has been detrimental and has a bad impact on the lives of girls. This research is a normative legal research that uses a statutory approach, a conceptual approach and a historical (historical) approach. The results of this study prove that the formulation of the politically negotiated age limit after the independence period did not receive special attention by the Government. Interests in other matters concerning the approval of the Marriage Law are generally more important. The issue of the age limit has received a lot of criticism after Article 7 of Law No. 1/1974 on marriage was judged to be casuistic in terms of legal material and judicial practice. With the promulgation of PERMA Number 5 of 2019 it becomes the determinant of the legal vacuum regarding the application of the age limit rule and the process of adjudicating marriage dispensation cases by judges in the Religious Courts.
Downloads
References
Abdulgani, R. (1983). Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia. Pustaka Antar Kota.
Amini, M. (2016). Perkawinan dalam sejarah kehidupan keluarga Jawa 1920an-1970an. Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 10(1), 54–62.
Asasriwarni. (2008). Sejarah Peradilan Islam. Padang: IAIN IB Press.
Bakar, Z. A. A. (1993). Kompetensi dan Struktur Organisasi Peradilan Agama dalam buku Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Bisri, C. H. (2000). Peradilan Agama di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Candraningrum, D. (2016). Pernikahan Anak: Status Anak Perempuan. Jurnal Perempuan, 21(1), 4–8.
Diniah, H. (2007). Gerwani bukan PKI: sebuah gerakan feminisme terbesar di Indonesia. Yogyakarta: ÇarasvatiBooks.
Djubaedah, N. (2003). Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau dari Hukum Islam. Jakarta: Prenada Media Group.
Dye, T. R. (1978). Understanding Public Policy. Englewood Cliffs: Prentice-Hall.
Eleanora, F. N., & Putri, A. H. (2021). DAMPAK SOSIAL AKIBAT PERKAWINAN ANAK TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Jurnal Kertha Semaya, 9(9), 1501–1508.
Eleanora, F. N., & Sari, A. (2020). Pernikahan anak usia dini ditinjau dari perspektif perlindungan anak. PROGRESIF: Jurnal Hukum, 14(1).
Fadhli, A., & Warman, A. B. (2021). ‘Alasan Khawatir’ Pada Penetapan Hukum Dispensasi Kawin Di Pengadilan Agama Batusangkar ‘Reasons for Concern’ on Marriage Dispensation Decisions in Batusangkar Religious Court. Al-Ahwal, 14(2), 146–158. https://doi.org/10.14421/ahwal.2021.14203
Fadilah, D. (2021). Tinjauan dampak pernikahan dini dari berbagai aspek. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 14(2), 88–94.
Fahlepi, M. R., Din, M., & Abubakar, M. (2014). MEKANISME PEMERIKSAAN PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA (Studi kasus pada pengadilan Agama Tarempa Provinsi Kepulauan Riau). Jurnal Ilmu Hukum, 2(4), 45–52.
Hafizd, J. Z. (2021). Sejarah Hukum Islam di Indonesia: Dari Masa Kerajaan Islam Sampai Indonesia Modern. Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 9(1), 165–184. https://doi.org/10.24235/tamaddun.v9i1.8087
Hamka. (1961). Sejarah Umat Islam. Bukittinggi: NV. Nusantara.
Hasan, F. A. Al, & Yusup, D. K. (2021). DISPENSASI KAWIN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA Menjamin Kepentingan Terbaik Anak melalui Putusan Hakim (MARRIAGE DISPENSATION IN THE INDONESIAN LEGAL SYSTEM Protecting Children’s Best Interests through Judges’ Decisions). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 14(1), 86–98. https://doi.org/10.14421/ahwal.2021.14107
Humas MA. (2019). Mahkamah Agung Mengadakan Sosialisasi Perma Nomor 5 Tahun 2019 di Wilayah PTA Semarang.
Ilhami, H. (2020). Relevansi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-XV/2017 dalam Upaya Mencegah Perkawinan Usia Anak. Jurnal Konstitusi, 17(2), 284–308.
Ismanto, I., & Suparman, S. (2019). Sejarah Peradilan Islam di Nusantara Masa Kesultanan-Kesultanan Islam Pra-Kolonial. Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah, 3(2), 67–88.
Jafizham, T. (1977). Persentuhan Hukum di Indonesia dengan Hukum Perkawinan Islam. Medan: Mestika.
Jasmaniar, J., & Muhdar, M. Z. (2021). Batas Usia Kawin Dalam Kaitannya Dengan Permohonan Dispensasi Kawin Di Pengadilan Agama. Indonesian Journal of Criminal Law, 3(1), 77–87.
Mahkamah Agung RI. (2019). Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Pedoman Mengadili Dispensasi Kawin.
Mukharom, A. P. S., & Sihotang, A. P. (2020). Mencegah Pernikahan Dini Demi Terwujudnya Generasi Unggul di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Ulum Kabupaten Semarang. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 149–155.
Norcahyono, N. (2019). Problematika Sosial Penerapan Hukum Islam di Indonesia. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 18(1), 23–32.
Norhasanah, N. (2018). Dispensasi Kawin di Bawah Umur (Analisis Putusan MK No. 74/PUU-XII/2014 Uji Materiil Pasal 7 Ayat 2 UU Perkawinan). El-Mashlahah, 8(1), 3–15.
Octaviani, F., & Nurwati, N. (2020). Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Perceraian Di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS, 2(2), 33–52.
Peraturan Pemerintah RI. (2019). Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun tentang Perkawinan.
Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (1993). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Prabawati, T. D., & Rusdiana, E. (2019). Kajian Yuridis Mengenai Alasan Pengajuan Dispensasi Kawin Dikaitkan Dengan Asas-Asas Perlindungan Anak. Novum: Jurnal Hukum, 6(3), 1–10.
Rajafi, A. (2017). Hukum Keluarga Islam di Indonesia: dari Orde Lama hingga Orde Reformasi. Al-’Adalah, 14(2), 311–332.
Sujati, B., & Haq, I. H. (2020). Gerakan Perempuan di Jawa (1912-1941). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 2(1), 16–31.
Thalib, S. (1980). Receptio a contrario: hubungan hukum adat dengan hukum Islam. Jakarta: Bina Aksara.
Tobroni, F. (2018). Putusan Nomor 74/PUU-XII/2014 dan Standar Konstitusional Dispensasi Perkawinan. Jurnal Konstitusi, 14(3), 573–600.
Usanti, T. P., Nugraha, X., & Putri, D. E. K. (2021). Analisis Perubahan Politik Hukum Dispensasi Perkawinan Pasca Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Notaire, 4(3), 467–488.
Utama, S. M. (2018). Eksistensi Hukum Islam Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Jurnal Wawasan Yuridika, 2(1), 58–68.
Winengan, W. (2018). Politik Hukum Keluarga Islam di Aras Lokal: Analisis Terhadap Kebijakan Pendewasaan Usia Pernikahan di Nusa Tenggara Barat. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 11(1), 1–12.
Copyright (c) 2022 Ashabul Fadhli, Rahmiati Rahmiati, Fathur Rahmi, Jelang Ramadhan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.