Tradisi Sorong Serah dalam Prosesi Perkawinan Masyarakat Adat Sasak: Sebuah Tinjauan ‘Urf

  • M. Gunawan Ismail Sholeh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
Keywords: Aji Krame, Marriage Customs, Sasak Tribe, Sorong Serah, ‘Urf

Abstract

This study is intended to explain the sorong serah tradition in the marriage customs of the Sasak people of Lombok, within the framework of Islamic law. This study uses a qualitative approach. Data was collected through observation and interviews. This study uses the analysis of 'urf which is one of the arguments in determining Islamic law, with the consideration that 'urf is a theory that is more relevant to aspects of tradition, culture or customs. The results of this study indicate that the implementation of aji krame in the sorong serah tradition uses refined language which is the highest stratum in the Sasak language, not mantras that contain shirk as some people suspect. The use of high language in aji krame is a custom that does not conflict with Islamic law, in fact there are many conformities there.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Fahimah, I. (2008). Akomodasi Budaya Lokal (`Urf ) Dalam Pemahaman Fikih Ulama Mujtahidin. Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi, Dan Keagamaan, 5.

Fauzan, A. (2018). Sistem Pertukaran Orang Sasak dalam Prosesi Sorong. Sangkep, Jurnal Kajian Sosial Keagamaan, 1(1), 30–48.

Ferdiansyah, D. S. (2019). Akulturasi Budaya Islam Dalam Tradisi Merariq Masyarakat Suku Sasak, Lombok Timur, NTB. KURIOSITAS Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan , 17-46.

Hery Irawan. (2018). Pelaksanaan Aji Krama Dalam Perkawinan Adat Sasak (Studi Di Desa Setanggor Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah). Photosynthetica, 2(1), 1–13.

Kanep. (2023, 2 6). Hukum Sorong Serah di Dalam Islam. (M. G. Sholeh, Interviewer)

Khairuddin. (2021). Review of 'Urf towards The Ritualization of Marriage in Gunung Meriah, Aceh. Al-Qistu;Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum , 178-187.

Malingi, A. (2014, November 7). SEJARAHBIMA.COM. Retrieved Februari 6, 2023, from https://www.sejarahbima.com/2014/11/17-tahapan-proses-pernikahan-adat-bima.html?m=17

Parhi, N. Z., & Azzahidi, M. R. (2022). Pendekatan ’Urf Dalam Studi Islam (Adat Nyongkolan Pada Suku Sasak Dalam Studi Islam). Manazhim, Jurnal Manajemen Dan Ilmu Pendidikan, 4, 517–531. https://doi.org/10.36088/manazhim.v4i2.1685

Putra, A. D. (2022). Analisis Pemertahanan Bahasa Halus Dalam Budaya Sorong Serah Di Suku Sasak (Lombok). Tut Wuri Handayani, Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan , 96-100.

Rahmasari, R. H. (2017). Fungsi dan Upaya Pelestarian Tradisi Sorong Serah Aji Krama di Desa Penujak Kabupaten Lombok Tengah. Journal of Urban Society’s Art , 103-109.

Rosana, N., Mahyuni, M., & Burhanudin, B. (2018). Estetika Resepsi Bahasa Sasak Para Pembayun Dalam Upacara Adat Sorong Serah Masyarakat Sasak Di Pulau Lombok. Lingua: Journal of Language, Literature and Teaching, 15(2), 187–206. https://doi.org/10.30957/lingua.v15i2.526

Rahmasari, R. H. (2017). Fungsi dan Upaya Pelestarian Tradisi Sorong Serah Aji Krama di Desa Penujak Kabupaten Lombok Tengah. Journal of Urban Society’s Art , 103-109.

Safrudin. (2016). Sorong Serah (Studi Analitik Perubahan Kepatuhan Budaya). Historis, 1(1), 10–15.

Sanep. (2023, February 5). Makna Filosofis Aji Krame Dalam Adat Sorong Serah. (M. G. Sholeh, Interviewer)

Sidiq, S. (2014). Ushul Fiqh. Kencana.

Syafe’ i, Rachmat. 2010. Ilmu Ushul Fiqh. Cet IV. Bandung: CV Pustaka Setia

Sucipto. (2015). Urf Sebagai Metode Dan Sumber Penemuan Hukum Islam. Asas, 7.

Thahir, R. (2017). نيركفلا يف اهتيمهأو اهتناكم؛ةفرعملا ةيرظن يفوصلاو يفسلفلا. KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan , 121-132.

Yung, G. (2021, Mei 3). GURUYUNG.WEB.ID. Retrieved Februari 6, 2023, from http://www.guruyung.web.id/2021/05/tingkat-tutur-dalam-bahasa-sasak-lombok.html?m=1

CROSSMARK
Published
2023-06-02
DIMENSIONS
How to Cite
Sholeh, M. G. I. . (2023). Tradisi Sorong Serah dalam Prosesi Perkawinan Masyarakat Adat Sasak: Sebuah Tinjauan ‘Urf. Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, 21(1), 32–41. https://doi.org/10.32694/qst.v21i1.2198