Tradisi “Keramatan” Studi Living Qur’an pada Masyarakat Gunung Labu Kabupaten

Abstrak

Tradisi Keramatan merupakan Adat kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun dan dilakukan secara terus-menurus pada masyarakat di Desa Gunung Labu. Sebagai cara untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Sebagai salah satu wujud bakti seorang anak kepada orang tua dalam memohon doa ampunan atasnya. Sekaligus sebagai upaya dalam memberikan kesadaran kepada manusia untuk selalu mengingat kematian. Adanya penelitian ini bertujuan membahas peran Al-Qur’an sebagai objek dan metodologi penelitian. Living Qur’an membahas permasalahan tentang adanya pengakuan posisi Tradisi yang dijalankan, berdasarkan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Yaitu pendekatan yang berusaha untuk menggambarkan kondisi dan memahami pengalaman atau fenomena tradisi keramatan pada masyarakat Gunung Labu secara subjektif tanpa melibatkan prosedur statistik (numbers). Adapun sumber data yang diperoleh meliputi wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Tradisi Keramatan di Desa Gunung Labumerupakan Tradisi turun-temurun yang diwariskan. Masyarakat Gunung Labu mengenalnya dengan tradisi keramatan yaitu, Tradisi yang biasa dilakukan masyarakat mayoritas suku Jawa yang memiliki artiZiarah Kubur. Tradisi Keramatan Pada Masyarakat Gunung Labu sudah lama dilaksanakan semenjak Desa dibangun. Dan memiliki nilai-nilai yang terkandung diantaranya seperti dapat mengingatkan pada kematian, meningkatkan rasa syukur, serta dapat mengingatkan kepada keadaan orang-orang yang telah meninggal. Keberadaan ayat-ayat Al-Qur’an secara tidak langsung sudah diterapkan oleh masyarakat Gunung Labu sesuai yang dianjurkan yaitu memanjatkan doa dengan niat permohonan ampunan kepada Allah terhadap keluarga yang sudah mendahului mereka.