Semantik Multikultural dalam Al-Qur'an (Telaah Dalalah Nash-Nash Keberagaman)

  • Nicolas Habibi IAIN Kerinci
  • Jalwis Jalwis IAIN Kerinci
  • Khairil Malik IAIN Curup

Abstrak

Tulisan ini membuktikan bahwa semantik multikultural dan dalalah nash-nash multikultural dalam al-Qur’an dua concern yang berjalan sinkron dalam realitas dinamika kehidupan. Penghargaan terhadap kesetaraan derajat multikultural juga disebut dan dibenarkan oleh al-Qur’an. Misalnya, al-Qur’an menggunakan istilah syu’ub dan qaba’il untuk menunjukkan keragaman yang terjadi dalam masyarakat Arab. Tentu kata tersebut memiliki makna secara i’rabi (struktur) maupun dalali (uslub). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan fenomenologi Edmund Husserl, untuk melihat pesan dan tanda-tanda yang terdapat dalam nash-nash yang menandakan perbedaan dalam dimensi waktu. Pesan merupakan peristiwa temporal dari serangkaian peristiwa yang membentuk dimensi waktu diakronik. Sementara, tanda-tanda hanya berada dalam dimensi waktu sebagai suatu bentuk elemen yang serentak, yaitu sebagai sistem yang sinkronik. Untuk itu, perlu ada reinterpretasi terhadap semantik multikultural; bagaimana dalalah nash-nash al-Qur’an berbicara tentang realitas multikultural dan keberagaman; dan apa saja wujud dan tujuan dari keberagaman ini.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.
CROSSMARK
Diterbitkan
2024-05-22
DIMENSIONS