EKSISTENSI HUKUM WADH’I DALAM SYARI’AT
Abstract
Masing- masing manusia mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang kadang-kadang dalam memenuhi kepetingannya itu terhadap pertentangan kehendak antara satu dengan lainnya. Agar antara masing individu itu tidak terjadi perselisihan maka diperlukan suatu aturan yang disebut dengan hukum. Hukum wadh’i adalah Implementasi dari hukum taklifi, jadi hukum wadh’i ini lebih kepada masalah-masalah yang lebih khusus dibanding dengan hukum taklifi. Hukum wadh’i yang telah ditetapkan oleh syari’ sebagai faktor keeksistensian sebuah hukum syariat bagi seorang mukallaf, haruslah sangat diperhatikan sebagaimana menyikapi hukum taklifi.
Downloads
References
An- Namlah, Abdul Karim ibnu Ali Dr..Al- Jaamiu Limasili Ushulil Fiqh.
Al-Assqar, Muhammad Sulaiman Abdullah. 2003. Al-wadhih, fii Usulil Fiqh. Al Dasus Salam.
Effendi satria, M.Zein. 2005. Ushul Fiqih. Kencana Prenada Media Group.
Haroen, Nasrun. 1997. Ushul Fiqih 1. Jakarta: PT Logos Warna Ilmu.
Jilaaliil,Marinii. Qawaidul Ushuliyyah wa Tatbiqotiyah Fiqhiyah, (al- Qohirah) darul Ibn Affan
Mughits, Abdul. Ushul Fikih Bagi Pemuda. Jakarta Barat.
Syafe’i, Rachmat. Ilmu Ushul Fiqih. 1999. Bandung: CV Pustaka Setia.
Yahya, Mukhtar, dan Fatchurrahman. 1983. Dasar- dasar Pembinaan Hukum Fiqih Islam. Bandung: PT Al-Ma’rif.
http://muhaiminks.blogspot.com/2009/10/makalah-ushul-fiqh.html
Copyright (c) 2021 Al-Qisthu: Jurnal Kajian Ilmu Hukum Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.








