Personal Branding Pengawas terhadap Kepercayaan Kepala Madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara

Abstract

Secara realitas kondisi madrasah yang dimiliki oleh sebahagian madrasah di lingkungan kantor wilayah Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara saat ini masih sangat membutuhkan kehadiran dan keterlibatan pengawas madrasah yang berkompetensi dan professionalitasnya sehingga kehadirannya sebagai pengawas madrasah menjadi dambaan dan harapan madrasah binaanya. Penelitian ini merumuskan tiga masalah utama: bagaimana penerapan personal branding pengawas madrasah dan bagaimana tingkat kepercayaan kepala madrasah terhadap pengawas madarasah serta kendala apa saja yang dihadapi pengawas madrasah dalam penerapan personal branding terhadap kepercayaan kepala madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Aceh Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, metode pengumpulan data dokumentasi dan wawancara, teknik analisis data yang mencakup reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan personal branding pengawas madrasah di Kementerian Agama Kebupaten Aceh Utara dengan menanamkan nilai-nilai (values) positif dalam proses pengawasan yang dilakukan oleh pengawas, menunjukkan keunikan pengawas madrasah dalam proses pengawasan, serta menanamkan kejujuran, kemampuan beradaptasi yang kuat, melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sikap bertanggung jawab sebagai Kepala  madrasah tingkat MI, MTs dan MA di Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara serta menanamkan semangat, tujuan dan visi pribadi, dan tingkat kepercayaan kepala madrasah terhadap pengawas madarasah di Kementrian Agama Kabupaten Aceh Utara sangat tinggi  serta Tidak ada kendala yang dihadapi pengawas Madrasah dalam penerapan Personal Branding terhadap Kepercayaan Kepala Madrasah di Kementrian Agama Kabupaten Aceh Utara dalam membangun dan memperkuat personal branding hanya saja dalam melaksasnakan pengawasan ada sedikit permasalahan yaitu keterbatasan waktu kepala madrasah seringkali menghadapi keterbatasan waktu dalam melaksanakan supervisi dan pergantian kepala madrasah yang sering terjadi