Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Personal Selling Presentation dan Café World: Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Memahami

Authors

  • Indah Pujiastuti Universitas Maritim Raja Ali Haji

DOI:

https://doi.org/10.32939/tarbawi.v16i2.587

Keywords:

Dimensi Kognitif Memahami, Metode Personal Selling Presentation, Model World Café, Pembelajaran Kooperatif

Abstract

Ranah kognitif “memahami” adalah tingkat kemampuan kognitif yang penting sebelum berlanjut ke jenjang koginitif yang lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merupakan penelitian untuk melihat proses kognitif “memahami” mahasiswa menggunakan dua model pembelajaran.  Dua model pembelajaran yang dimaksud adalah model Pembelajaran Kooperatif dengan metode Personal Selling Presentation dan model pembelajaran World Cafe. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan rancangan post test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengikuti mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks, sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi/sampel jenuh. Sampel dibagi 3 kelompok yaitu kelas I-01 sebagai kelompok eksperimen 1, kelas I-02 sebagai kelompok eksperimen 2, dan kelas I-03 sebagai kelompok kontrol. Data didapatkan melalui tes bebentuk uraian. Hasil penelitian didapatkan melalui uji hipotesis menggunakan  uji anava satu jalur. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil proses kognitif “memahami” antara ketiga kelompok. Untuk melihat perbedaan lebih jauh, hasil post hoc menunjukkan bahwa kelompok eksperimen 1 dan 2 tidak memiliki perbedaan kemampuan “memahami” secara signifikan. Namun, kelompok eksperimen 1 dan 2 memiliki perbedaan yang siginifikan dengan kelompok control. Simpulannya model Pembelajaran Kooperatif dengan metode Personal Selling Presentation dan model Pembelajaran World Cafe dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif “memahami”. Jadi, pendidik dapat memanfatkan dua model pembelajaran ini untuk kegiatan belajar yang bersifat teori atau topik pembelajaran.yang memiliki karakteristik serupa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Antwerpen, U. (2020). World Café as a Participatory Approach to Facilitate the Implementation Process of Problem-Based Learning. Journal of Problem Based Learning in Higher Education, 8(1). https://doi.org/10.5278/ojs.jpblhe.v8i1.2660

Bernacki J., & Kozierkiewicz-Hetmańska, A. (2015) The Comparison of Creating Homogeneous and Heterogeneous Collaborative Learning Groups in Intelligent Tutoring Systems. In: Nguyen N., Trawiński B., Kosala R. (eds) Intelligent Information and Database Systems. ACIIDS 2015. Lecture Notes in Computer Science, vol 9011. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-319-15702-3_5

Dzulkifli, M. A., & Mustafar, M. F. (2013). The influence of colour on memory performance: a review. The Malaysian Journal of Medical Sciences : MJMS, 20(2), 3–9. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23983571%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC3743993

Eriaan, O., & Cady, S. H. (2012). The world café in South Africa: A case study on improving performance and commitment. Organization Development Journal, 30(1), 79–90.

Fallon, H., & Connaughton, L. (2016). Using a World Café to Explore New Spaces and New Models for Front Line Services: A Case Study from the Irish University Library Sector. New Review of Academic Librarianship, 22(1), 43–59. https://doi.org/10.1080/13614533.2015.1126291

Farr, J. (2013). “Shared listening”: using a World cafe approach as a revision tool in a final year undergraduate programme. Compass: Journal of Learning and Teaching, 4(8). https://doi.org/10.21100/compass.v4i8.78

Hadi, S. (2016). Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum Melalui Media Visual Berbasis Macromedia Flash Mx. Dinamika Pendidikan, 6(2), 132–149. https://doi.org/10.15294/dp.v6i2.5108

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jacobsen, D. A., Eggen, P., & Kauchak, D. (2009). Methods for Teaching: Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA (1st ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kagan, S. (2015). 10 Reasons to Use Heterogeneous Teams. Kagan Online Magazine. Retrieved from https://www.kaganonline.com/free_articles/dr_spencer_kagan/396/10-Reasons-to-Use-Heterogeneous-Teams

Karami, A., & Rezaei, A. (2015). An Overview of Peer-Assessment: The Benefits and Importance. Journal for the Study of English Linguistics, 3(1), 93. https://doi.org/10.5296/jsel.v3i1.7889

Karsono, & Widodo, R. D. (2011). Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Peningkatan Pemahaman Materi Mata Kuliah Praktik Permesinan. Pendidikan Teknik Mesin, 11, 63–67. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPTM/article/view/1974

Laal, M. (2013). Collaborative Learning; Elements. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 83, 814–818. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.06.153

Muhson, A. (2009). Upaya Peningkatan Minat Belajar Dan Pemahaman Mahasiswa Melalui Penerapan Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 39(2), 197340. https://doi.org/10.21831/jk.v39i2.203

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran (III). Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nuraeni, E., Rahman, T., & Arief, M. H. (2008). the Effectiveness of Audio-Visual Teaching Media in Supporting Student Learning of Human Growth. International Conference on Lesson Study (ICLS 2008), (February). Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197606052001122-ENI_NURAENI/MAKALAH/makalah_lengkap_AV_LS.pdf

Othman, N., & Amiruddin, M. H. (2010). Different perspectives of learning styles from VARK model. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 7(December), 652–660. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.10.088

Pujiastuti, I. (2017). Pengaruh Metode Diskusi Berbantuan Mind Mapping. Bahastra, 37, 148–155.

Rochmiyati. (2012). Model Peer Assessment pada Pembelajaran Kolaboratif Elaborasi IPS Terpadu di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 16(1), 246–267. https://doi.org/https://doi.org/10.21831/pep.v16i1.1120

Ruswana, A. M. (2019). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Mahasiswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Formulate-Share-Listen-Create ( FSLC ). Prisma Sains, 7(1), 91–99. Retrieved from http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/prismasains/article/view/1424

Triani, D. A. (2016). Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning ) Tipe Jigsaw Di Perguruan Tinggi. Universum: Jurnal Keislaman Dan Kebudayaan, 10, 219–227. Retrieved from https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/universum/article/view/262

Vella, F. (1992). Learning to Think: Thinking to Learn. Biochemical Education, 20(2), 120. https://doi.org/10.1016/0307-4412(92)90128-9

Wardhana, A., & Iba, Z. (2014). Pengaruh Penjualan Personal Terhadap Pengetahuan Produk Dan Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suv Premium Di Jawa Barat. Jurnal Kebangsaan, 3(5), 1–10.

Wicaksono, A. G. C. (2016). Perbandingan Kemampuan Kognitif dan Metakognitif Mahasiswa dengan Gaya Belajar yang Berbeda. Jurnal Media Penelitian Pendidikan, 10(2), 142–153. https://doi.org/10.26877/mpp.v10i2.1516

Wijayanti, A. (2017). Efektivitas Self Assessment dan Peer Assessment dalam Pembentukan Karakter Siswa. Realita, 15(2), 1–14. Retrieved from https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/realita/article/viewFile/482/311

Downloads

Published

2020-12-09