The History Learning Activities and Outcomes in Inquiry and Expository Learning Model: Do Both Make a Difference?

Authors

  • Jumaisa Jumaisa Institut Agama Islam Negeri Parepare

DOI:

https://doi.org/10.32939/tarbawi.v17i1.652

Keywords:

Expository, Inquiry, Learning Activities, Learning Model, Learning Outcomes

Abstract

This research examines student learning activities and outcomes in the inquiry and expository learning model at SMA Negeri 14 Makassar. The research used the experimental design. The sample of this research was all students at the Class X IIS of SMA Negeri 14 Makassar. It consisted of two groups: students of Class X IIS2 as the experimental group and Class X IIS1 as the control group. The sample of this study was carried out using the Cluster Random Sampling technique. The data analysis technique used an independent sample t-test. The results found differences in the activities and learning outcomes of students' history taught using the inquiry and expository learning models. The activities and learning outcomes of the history of students taught by the inquiry learning model are better than those taught by the expository learning model.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdi, G. P. (2020). Peranan Pembelajaran Sejarah Untuk Pembentukan Karakter Siswa SD. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(1), 802-815.

Agung, L. (2012). Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Ombak.

Aman. (2011). Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Anam, R. A. S. (2015). Efektivitas dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, 2(1), 80-89. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v2i1.1334

Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. S. (2019). Metodelogi Penelitian: Suatu Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2009). Media Pendidikan Cetakan ke IV. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Handy, M. R. N. (2021). Pembelajaran Sejarah dalam Membangun Historical Awarness dan Sikap Nasionalisme pada Peserta Didik. Prabayaksa: Journal of History Education, 1(1), 49-54.

Kuswana, W. S. (2014). Taksonomi kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lestariningsih, W. A., Jayusman, J., & Purnomo, A. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2017/2018. Indonesian Journal of History Education, 6(2), 123-131.

Ma'mur, T. (2008). Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sejarah Melalui Historical Thinking. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIP.

Mulyasa, E. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan: Sebuah panduan praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putro, H. P. N. (2012). Model Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Melalui pendekatan Inkuiri. Paramita: Historical Studies Journal, 22(2).

Rahmadhani, Y., Rahmat, A., & Purwianingsih, W. (2016). Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru dalam Pembelajaran Biologi SMA di Kota Cimahi. In Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains (Vol. 6, pp. 17-24).

Saiman, M. (2011). Inovasi Metode Pembelajaran Sejarah. LENTERA (Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Budaya, dan Sosial), 2(04), 73-85.

Sayono, J. (2015). Pembelajaran Sejarah di Sekolah: Dari Pragmatis ke Idealis. Jurnal Sejarah dan Budaya, 7(1), 9-17.

Sirnayatin, T. A. (2017). Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Sejarah. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(3), 312-321.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukirman, D. (2012). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Suryani, N. (2013). Pengembangan Model Internalisasi Nilai Karakter dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Model Value Clarification Technique. Paramita: Historical Studies Journal, 23(2), 208-219.

Susanto, A. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Downloads

Published

2021-06-15