Pengembangan Modul Assesmen Bimbingan dan Konseling Non-Tes
DOI:
https://doi.org/10.32939/tarbawi.v15i02.455Keywords:
Pengembangan, Modul, asesmen, non-tesAbstract Sebagai salah satu pendidik yang berada di satuan pendidikan, konselor memiliki peran besar dalam memfasilitasi siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Oleh sebab itu, konselor harus memiliki keterampilan dalam pelaksanaan pelayanan konseling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul assesmen non tes bagi guru bimbingan dan konseling yang tingkat SMP di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (development research). Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif dan uji Koefisien Konkordansi Kendall (W). Temuan penelitian ini antara lain: 1) terdapat perbedaan keterampilan melaksanakan assesmen non tes antara Guru BK di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kerinci; 2) modul peningkatan keterampilan Guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan assesmen non tes dinilai layak; dan 3) tingkat keterpakaian modul peningkatan keterampilan Guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan assesmen non tes dinilai tinggi.
Downloads
Download data is not yet available.
References
Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad. (1991). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Agus Winarno dan Nanik Prihartanti. (2013). “Peranan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pembimbing SMP Kabupaten Boyolali”. Jurnal Penelitian Humaniora, 14 (1): 71-84.
Ardimen dan Zuwirda. “Implementasi Program Musyawarah Guru BK (MGBK) SLTP Kabupaten Lima Puluh Kota”. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 - 29 November 2015.
Asep Agus Sulaeman. “Peran Program Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA dalam Meningkatkan Kompetensi Guru IPA”. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Sains USKW Universitas Kristen Satwa Wacana Tahun 2015.
Borg, Walter. R. & Gall, Meredith. D. (1989). Educational research: an Introduction. New York: Longman.
Cournoyer, Louis et al. (2011). “Assessment Guide for Career and Guidance Counselling”, Ordre Des Conseillers et Conseilleres d’orientation Du Quebec partnership with the Canadian Education and Research Institute for Counseling.
Darsih, Try Santi Kisria. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Profesional Guru Akuntansi pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Langkat dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating, Tesis tidak diterbitkan, Medan, Universitas negeri Medan.
Dharma, Surya. (2008). Penulisan Modul, Kompetensi Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, hlm.3.
Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 30.
Direktorat Profesi Pendidik Depdiknas RI. (2008). Standar Pengembangan Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Depdiknas.
Eka Selvi Handayani. (2016). “Studi Tentang Kontribusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN pada Peningkatan Kualitas Kegiatan Belajar Mengajar Bidang Studi PKN di SMA Negeri 2 Samarinda”. Jurnal Pendas Mahakam, 1 (1): 10-22.
Firman. (2015). “Peranan MGMP Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA di Kota Balikpapan”. Jurnal Sains Terapan, 1 (2): 27-33.
Gladding, Samuel T. (2012). Konseling Profesi Yang Menyeluruh. Jakarta: Indeks.
Hamalik, Oemar. (2002). Psikologi belajar dan Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algensindo.
Hanafi, Agustina & Yuliani, Indrawati. (2006). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 4 (7): 2-19.
Hayati, I., & Sujadi, E. (2018). Perbedaan Keterampilan Belajar Antara Siswa IPA dan IPS. Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 14(1), 1-10. doi:10.32939/tarbawi.v14i1.250
Ismail. (2015). “Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pembelajaran”, Jurnal Mudarrisuna, 4 (2): 704-719.
Juhnke, Gerald A. (1995). “Mental Health Counseling Assessment: Broadening One’s Understanding of the Client and the Clients Presenting Concerns”. EDO-CG-95-3: 1-2.
Leppma, Monica & Jones, Karyn Dayle. (2013). “Multiple Assessment Methods and Sources in Counseling: Ethical Consideration”. Ideas and Research You Can Use: Vistas: 1-12.
Maria Evangeli Onate & J.T Lobby Loekmono. (2016). “Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling SMP/MTS Kota Salatiga Tahun 2012 – 2015”. Jurnal Manajemen Pendidikan, 3 (2): 294-309.
Martini, Suci., Yusmansyah., Utaminingsih, Diah. (2013). “Analisis Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling pada SMA Negeri Se-Kota Metro”. Alibkin, 2 (2): 1-13.
Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mustofa. (2007). “Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia”. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 4 (1): 76-88.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution. (1996). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Ni Luh Putu Suastini, Anggan Suhandana I Made Yudana. (2013). “Analisis Kesenjangan Kompetensi Profesional Guru BK Berbasis Permendiknas No.27 Tahun 2008 (Studi Pada Para Guru BK SMA Se-Kabupaten Tabanan Tahun 2013)”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4.
Nurrahmi, Hesty. (2015). “Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling”. Jurnal Al Hikmah, 9 (1): 45-55.
Nurhamidah. (2010). “Kesiapan Siswa untuk Konseling Perorangan dan Peran Guru pembimbing di Sekolah Menengah Atas (SMA) 7 Padang”. Tesis tidak diterbitkan. Padang: PPs UNP.
Peterson, Wikana. (2008). “Deskripsi Kemampuan Mengajar Guru dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya”. Tesis tidak diterbitkan, Surabaya, Universitas Surabaya
Prayitno. (2009). Wawasan Profesional Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang.
. (2013). Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan. Padang: Universitas Negeri Padang.
Prayitno & Erman Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. Rineka Cipta.
Ridwan. (2014). “Upaya-Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru dalam Proses Belajar Mengajar”. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 2 (1): 83-95;
Rofiqah, Tamama. (2016). “Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling dan Upaya Pembinaan”. Jurnal Forum Pendidikan, Vol. 36: 1-11.
Rosidah. (2017). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Profesional Guru Di Mi Ma’arif Bego Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta”, Tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta, UIN Sunan Kaligaja.
Santyasa, I Wayan. 2009. “Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul”. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Nusa Peninda Kabupaten Klungkung, Pusat Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha, Klungkung, 12-14 Januari.
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sujadi, E. (2017). Penerapan Pendidikan Karakter Cerdas Format Kelompok Untuk Meningkatkan Nilai Kejujuran Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci. Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan, 13 (1), 97-108
Sujadi, Eko., Ayumi, Rinda Tri., Indra, Syaiful., Sumarto., Rahima, Raja. 2018). Layanan Konseling Kelompok dengan Menggunakan Pendekatan Cognitive Behavioral untuk Membentuk Internal Locus of Control. Jurnal Fokus Konseling, 4 (2): 176-184.
Sujadi, Eko. (2019). Penerapan Play Therapy dengan Menggunakan Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Keterampilan Sosio Emosional. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 3 (1): 14-24. doi: 10.30598/jbkt.v3i1.892
Suryosubroto. (1983). Sistem Pengajaran dengan Modul. Yogyakarta: PT. Bina Aksara.
Tutik Yuliani. (2016). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru MTS Negeri di Balikpapan Timur”, Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembelajarannya, 4 (2): 120 -125
Ullah, S. Z., Farooq, M. S., & Memon, R. A. (2008). “Effectiveness of Teacher Education Programmes in Developing Teaching Skills for Secondary Level.” Journal of Quality and Techonology Management , 33-38.
Vace, Nicholas A & Loesch, Larry C. (1987). Counseling as a Profession, Muncie: Accelrated Development Inc.
Vembriarto. (1981). Pengajaran Modul, Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.
Walgito, Bimo. (2004). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta. Andi Offset.
Willis, Sofyan S. (2004). Konseling Individu. Bandung. Alfabeta.
Agus Winarno dan Nanik Prihartanti. (2013). “Peranan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Pembimbing SMP Kabupaten Boyolali”. Jurnal Penelitian Humaniora, 14 (1): 71-84.
Ardimen dan Zuwirda. “Implementasi Program Musyawarah Guru BK (MGBK) SLTP Kabupaten Lima Puluh Kota”. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, 28 - 29 November 2015.
Asep Agus Sulaeman. “Peran Program Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA dalam Meningkatkan Kompetensi Guru IPA”. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Sains USKW Universitas Kristen Satwa Wacana Tahun 2015.
Borg, Walter. R. & Gall, Meredith. D. (1989). Educational research: an Introduction. New York: Longman.
Cournoyer, Louis et al. (2011). “Assessment Guide for Career and Guidance Counselling”, Ordre Des Conseillers et Conseilleres d’orientation Du Quebec partnership with the Canadian Education and Research Institute for Counseling.
Darsih, Try Santi Kisria. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Profesional Guru Akuntansi pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Langkat dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating, Tesis tidak diterbitkan, Medan, Universitas negeri Medan.
Dharma, Surya. (2008). Penulisan Modul, Kompetensi Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, hlm.3.
Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 30.
Direktorat Profesi Pendidik Depdiknas RI. (2008). Standar Pengembangan Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Depdiknas.
Eka Selvi Handayani. (2016). “Studi Tentang Kontribusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PKN pada Peningkatan Kualitas Kegiatan Belajar Mengajar Bidang Studi PKN di SMA Negeri 2 Samarinda”. Jurnal Pendas Mahakam, 1 (1): 10-22.
Firman. (2015). “Peranan MGMP Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMA di Kota Balikpapan”. Jurnal Sains Terapan, 1 (2): 27-33.
Gladding, Samuel T. (2012). Konseling Profesi Yang Menyeluruh. Jakarta: Indeks.
Hamalik, Oemar. (2002). Psikologi belajar dan Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algensindo.
Hanafi, Agustina & Yuliani, Indrawati. (2006). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 4 (7): 2-19.
Hayati, I., & Sujadi, E. (2018). Perbedaan Keterampilan Belajar Antara Siswa IPA dan IPS. Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 14(1), 1-10. doi:10.32939/tarbawi.v14i1.250
Ismail. (2015). “Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pembelajaran”, Jurnal Mudarrisuna, 4 (2): 704-719.
Juhnke, Gerald A. (1995). “Mental Health Counseling Assessment: Broadening One’s Understanding of the Client and the Clients Presenting Concerns”. EDO-CG-95-3: 1-2.
Leppma, Monica & Jones, Karyn Dayle. (2013). “Multiple Assessment Methods and Sources in Counseling: Ethical Consideration”. Ideas and Research You Can Use: Vistas: 1-12.
Maria Evangeli Onate & J.T Lobby Loekmono. (2016). “Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling SMP/MTS Kota Salatiga Tahun 2012 – 2015”. Jurnal Manajemen Pendidikan, 3 (2): 294-309.
Martini, Suci., Yusmansyah., Utaminingsih, Diah. (2013). “Analisis Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling pada SMA Negeri Se-Kota Metro”. Alibkin, 2 (2): 1-13.
Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mustofa. (2007). “Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia”. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 4 (1): 76-88.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution. (1996). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Ni Luh Putu Suastini, Anggan Suhandana I Made Yudana. (2013). “Analisis Kesenjangan Kompetensi Profesional Guru BK Berbasis Permendiknas No.27 Tahun 2008 (Studi Pada Para Guru BK SMA Se-Kabupaten Tabanan Tahun 2013)”. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4.
Nurrahmi, Hesty. (2015). “Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling”. Jurnal Al Hikmah, 9 (1): 45-55.
Nurhamidah. (2010). “Kesiapan Siswa untuk Konseling Perorangan dan Peran Guru pembimbing di Sekolah Menengah Atas (SMA) 7 Padang”. Tesis tidak diterbitkan. Padang: PPs UNP.
Peterson, Wikana. (2008). “Deskripsi Kemampuan Mengajar Guru dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya”. Tesis tidak diterbitkan, Surabaya, Universitas Surabaya
Prayitno. (2009). Wawasan Profesional Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang.
. (2013). Pembelajaran Melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan. Padang: Universitas Negeri Padang.
Prayitno & Erman Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. Rineka Cipta.
Ridwan. (2014). “Upaya-Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru dalam Proses Belajar Mengajar”. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 2 (1): 83-95;
Rofiqah, Tamama. (2016). “Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling dan Upaya Pembinaan”. Jurnal Forum Pendidikan, Vol. 36: 1-11.
Rosidah. (2017). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Profesional Guru Di Mi Ma’arif Bego Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta”, Tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta, UIN Sunan Kaligaja.
Santyasa, I Wayan. 2009. “Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul”. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Nusa Peninda Kabupaten Klungkung, Pusat Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha, Klungkung, 12-14 Januari.
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sujadi, E. (2017). Penerapan Pendidikan Karakter Cerdas Format Kelompok Untuk Meningkatkan Nilai Kejujuran Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci. Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan, 13 (1), 97-108
Sujadi, Eko., Ayumi, Rinda Tri., Indra, Syaiful., Sumarto., Rahima, Raja. 2018). Layanan Konseling Kelompok dengan Menggunakan Pendekatan Cognitive Behavioral untuk Membentuk Internal Locus of Control. Jurnal Fokus Konseling, 4 (2): 176-184.
Sujadi, Eko. (2019). Penerapan Play Therapy dengan Menggunakan Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Keterampilan Sosio Emosional. Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan, 3 (1): 14-24. doi: 10.30598/jbkt.v3i1.892
Suryosubroto. (1983). Sistem Pengajaran dengan Modul. Yogyakarta: PT. Bina Aksara.
Tutik Yuliani. (2016). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru MTS Negeri di Balikpapan Timur”, Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembelajarannya, 4 (2): 120 -125
Ullah, S. Z., Farooq, M. S., & Memon, R. A. (2008). “Effectiveness of Teacher Education Programmes in Developing Teaching Skills for Secondary Level.” Journal of Quality and Techonology Management , 33-38.
Vace, Nicholas A & Loesch, Larry C. (1987). Counseling as a Profession, Muncie: Accelrated Development Inc.
Vembriarto. (1981). Pengajaran Modul, Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.
Walgito, Bimo. (2004). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta. Andi Offset.
Willis, Sofyan S. (2004). Konseling Individu. Bandung. Alfabeta.
Downloads
Published
2019-12-05
Issue
Section
Articles